Thursday, March 15, 2007

Keliling Dunia.


Bumi yang kita tempati ini ternyata memiliki keliling sejauh 40061,58951857704337687562842358 km atau mudahnya 40.062 km, pada garis khatulistiwa. Jarak ini dapat kita tempuh sebanyak 7.4883929908641605511457241276022 kali selama 1 detik, dengan kecepatan pesawat setara kecepatan cahaya: 300.000 km/s. Kita jadi tahu, malaikat ternyata paling sedikit 7 kali keliling bumi dalam sedetik.

Tapi kita bukan malaikat, dan kita ternyata mampu keliling dunia. Bisa sekali/detik atau bahkan lebih tergantung RAM Memori dan VGA komputer kita. Kenapa komputer..? Ya..inilah salah satu manfaat komputer disamping manfaat yang sudah sama-sama kita tahu sebelumnya.

Teknologi ini bernama Software, Software ini bernama Google Earth. Melalui software ini kita dapat berkeliling dunia, keliling bumi; tinggal klik dan drag, atau menekan satu tombol panah di keyboard.

Bagi yang belum pernah menggunakan software ini, silahkan download di link ini. Setelah proses download selesai, jangan lupa menginstalkan DirectX terlebih dahulu.

Secara iseng saya mencari rumah saya di desa. Dan akhirnya ketemu juga (gambar di atas). Posisi rumah saya di Dempel Candirejo Tuntang Semarang-Salatiga. Bila dicari via Google Earth, cukup memasukkan koordinat berikut [7 18 30.22 S, 110 28 01.91 E] di 'search box' nya, lalu tekan enter. Welcome to my residence. [+]

Labels:

Saturday, March 03, 2007

GERHANA BULAN TOTAL


Para ulama sepakat bahwa sholat gerhana matahari adalah sunnah dan dilakukan secara berjamaah. Hanya saja mereka berbeda pendapat tentang tata cara pelaksanaanya, bacaan, waktu dan apakah khotbah merupakan syarat ataukah tidak. Juga apakah gerhana bulan memiliki hukum yang sama dengan gerhana matahari.

Dari A'isyah ra berkata: Gerhana matahari pernah terjadi di masa Rasululloh SAW kemudian beliau sholat bersama khalayak. Beliau pun berdiri dengan lama, ruku' dengan lama, berdiri lagi dengan lama namun lebih pendek dari yang pertama, lalu ruku' dengan lama namun lebih pendek dari yang pertama, lalu mengangkat kepala dan bersujud, dan melakukan sholat yang terakhir seperti itu, kemudian selesai dan matahari pun sudah muncul.
(Muttafaq alaih. HR Bukhori-1212 dan 4624, Muslim 901, Nasa'i, Ahmad, Abu Daud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah.)

Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda,"Sesungguhnya matahari dan rembulan adalah dua tanda-tanda kekuasaan Allah, maka apabila kalian melihat gerhana, maka berdo'alah kepada Allah, lalu sholatlah sehingga hilang dari kalian gelap, dan bersedekahlah". (HR. Bukhori-Muslim)

Melihat dhohirnya hadits di atas, maka sholat khusuf (Gerhana Bulan) juga sunnah dan dilaksanakan sabagaimana sholat kusuf (gerhana matahari).

Pagi ini 4 Maret 2007, di seluruh wilayah Indonesia khususnya bagian barat sempat menikmati pemandangan alam berupa gerhana, sekitar jam 5 - 6 pagi saja,karena rembulan keburu tenggelam.

Di PPMI Assalaam seluruh santri melakukan sholat khusuf (Gerhana Bulan) di masjid Assalaam dengan Imam dan khotib, mudir Ma'had Ust.KH. Dr. Mu'inuddinillah Basri,MA.
Hal ini dikarenakan cuaca di kota Solo sangat mendung, bahkan pagi itu sempat turun hujan rintik-rintik.


Sholat dimulai selepas adzan shubuh, dan sebelum melaksanakan sholat Shubuh berjam'ah. Walau GBT terjadi selepas shubuh, namun mengingat ba'da shubuh terlarang untuk melakukan sholat apa pun, maka dilaksanakanlah sebelum melaksanakan sholat shubuh.

Dalam khutbahnya, Ust. Mu'in menyampaikan pesan, bahwa Gerhana adalah kejadian alami dan biasa serta selalu diulang di alam ini. Gerhana tidak ada kaitannya dengan mati atau hidupnya seseorang. Juga tidak boleh dikait-kaitkan dengan banyaknya musibah di Indonesia atau apapun namanya. Justru yang penting, kita wajib mengimani bahwa Allah telah ciptakan sebegitu banyak bintang dan benda langit lainyya. Bersyukurlah, bertobatlah, dan banyaklah berbuat baik di alamini...karena tidak satupun benda di angkasa yang menentang kehendak Allah SWT.

Di tempat terpisah, misalnya di masjid Asy-syifaa Bendo Ketitang Juwiring Klaten; rencana sholat khusuf sudah disuarakan sejak kurang sebulan lalu. Masyarakat di desa ini, mayoritas Muhammadiyah, namun juga ada golongan lain, semisal LDII, MTA, dan NU. Mereka melaksanakan sholat seperti biasanya di masjid dan berjama'ah.


Ada beberapa hal menyangkut sholat gerhana, antara lain sebagai berikut:
1. Tata cara sholat:
Maliki, Syafi'i dan Ahmad serta mayoritas penduduk Hijaz berpendapat bahwa sholat gerhana dengan dua rokaat dengan dua kali ruku'. Sedang Abu Hanifah dan penduduk kufah, menyatakan seperti sholat Id dan Jum'at.

Dalil:
Dari A'isyah ra berkata: Gerhana matahari pernah terjadi di masa Rasululloh SAW kemudian beliau sholat bersama khalayak. Beliau pun berdiri dengan lama, ruku' dengan lama, berdiri lagi dengan lama namun lebih pendek dari yang pertama, lalu ruku' dengan lama namun lebih pendek dari yang pertama, lalu mengangkat kepala dan bersujud, dan melakukan sholat yang terakhir seperti itu, kemudian selesai dan matahari pun sudah muncul.
(Muttafaq alaih. HR Bukhori-1212 dan 4624, Muslim 901, Nasa'i, Ahmad, Abu Daud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah).

Dalam hadits lain juga oleh Ibnu Abbas, dengan muatan matan serupa, yakni dua rokaat dengan dua kali ruku'. Abu Umar berkata ini hadits gerhana paling shahih.

2. Bacaan :
Malik dan Syafi'i berpendapat pelan, sementaraa Abu Yusuf dan Muhammad bin al-Hasan dan Ishak bin Rahawaih berpendapat keras. Berdasar hadits di atas maka bacaan sholat gerhana itu keras atau jahr.

Di era digital, seperti sekarang ini, kita akhirnya memahami pula mengapa sholat gerhana memiliki kekhususan ketimbang sholat wajib dan umumnya sholat sunnah lainnya. Keistimewaan tersebut dalah terletak pada bilangan ruku' pada setiap roka'atnya. Seperti yang kita tahu, dua kali ruku' di setiap roka'at, adalah serasa aneh. Apalagi sunnahnya harus...lama...sehingga bacaan tasbihnya mestilah panjang dan berulang-ulang.

Inilah salah satu mukjizat kebenaran Islam. Salah satu sifat wajib Rasul adalah 'Fatonah'. Fatonah artinya Rasulullah SAW harus memiliki kecerdasan, bahasa kita sekarang 'jenius' lah. Lalu dimana letak kejeniusan Rasulullah SAW..? Ya...salah satunya di tata cara sholat gerhana ini.

Perhatikan gambar di samping. Orang ruku' artinya sedang membentuk sudut siku. Dalam matematika, sudut siku besarnya adalah 90 derajat. Arti dari ruku' dua kali adalah, 90 derajat x 2 = 180 derajat. Arti dari 180 derajat adalah, saling segaris lurus. Jadi bukankah saat terjadinya fenomena gerhana,baikmatahri maupun bulan, kesemuanya saling segaris lurus.

Pada Gerhana Matahari, posisi bulan di tengah-tengah, antara matahari dan bumi. Pada saat Gerhana Bulan, posisi bumi berada di tengah-tengah, antara matahari dan bulan. Ternyata memang sifat wajib rasul tak sekedar jadi hafalan anak-anak sekolah, namun itulah mukjizat...

"Wamaa yantiqu 'anil hawaa...in huwa illa wahyun yuuhaa...". QS. An-Najm (53):3-4.[+]

Thursday, March 01, 2007

AR JUNIOR

Tepat saat aku tidak berada dirumah. Tepat hari Jum'at. Tepat tanggal 2 Mei 2003. Anak pertama lahir. Malam itu Ummi (panggilan buat sang istri), masih sholat malam biasa dan menjelang shubuh juga masih siap sholat shubuh,lalu selepas shubuh bergegas segera masuk kantor. Tapi, tiba-tiba perut terasa tidak bisa ditahan...dan akhirnya Tante (panggilan Ning) minta tolong ke tetangga. Dan banyak yang menolong: Pak Rohman dengan mobilnya, Pak dan Bu Melan, mbak Iin, mbak Agnes, bude Podo, bude Pur...dll yang aku sendiri tidak bisa apa-apa, kecuali hanya berdo'a. Aku saat itu berada di Salatiga.


Sebelum shubuh aku terima info dari kakak bahwa Ummi akan segera melahirkan...dan aku semula percaya pada HPL 17 Mei 2003. Eh...ternyata maju 15 hari. Yaa...aku segera bergegas untuk kembali ke Jogja. Perjalanan menempuh jarak sekitar 200 km, melalui rute Salatiga-Boyolali-Klaten dan akhirnya ke arah Yogyakarta. Sekitar jam 07.00 aku sampai di Boyolali, dan aku telepon rumah (0274) 887871. Dan aku mendengar jawaban dari tante Ning...'anakmu lanang...slamet...'.

Alhamdulillah...aku bersyukur anakku pertama lahir dan selamat...Aku pun sudah siap sejak lama untuk nama bagi anak pertama. Dialah...'Ahmad Abdus Salam Aura Rusyda'. Perpaduan Al-Qur'an-Arab dan Sains-Inggris. Ahmad berarti Terpuji, Abdun berarti Hamba, Salam berarti damai, Aura berarti Lingkaran Cahaya, Rusyda berarti Petunjuk.

Empat bulan penuh Rusyda (panggilan anak pertamaku) hanya minum ASI (Air Susu Ibu). Baru setelah Umminya masuk kantor lagi, setelah habis masa cuti, Rusyda mulai minum susu instan. Lalu makan bubur instan...dan sekarang sudah makan apa saja...termasuk pisan goreng. he he he...


Kini saat blog ini aku tulis (dulu...aku gak sempat sih..), Rusyda sudak sekolah di PlayGroup Islam Internasional Juwiring. Masuk sekolah diantar sama Tante Ning, dan dijemput juga oleh Tante Ning. Kadang sulit ...karena selalu minta mainan...syarat inibila terpenuhi..dia mau sekolah...tapi itu ternyata proses...akhirnya mengerti juga...bahwa beli mainan terus itu boros.

Rusyda masuk sekolah jam 07.55 dan pulang jam 11.30. Kalu hari Jum'at jam 11.00 sudah boleh pulang. Kegiatan di rumah, kalau di kamar, nonton kartun dan main game.. (aku sediakan banyak game pendidikan..strategi). Lalu kalau sudah keluar kamar...bersama teman2nya bermain pasir dan sejenisnya di lingkungan rumah. Kadang main ke sawah, ke kolam lihat ikan lele, ke kandang belakang rumah lihat bebek, ayam dan menthok.

Di rumah, masjid ramai kalau sholat Maghrib dan Isya. Saat itu Rusyda sering ikut bermain, bersalaman dengan simbah2, sambil belajar melihat cara sholat, mengaji dan kadang mengganggu belajarnya anak-anak tetangga,....


Robbi hablii minash-shoolihiin'. [+]

Labels: